Bertemu untuk Berpisah


Hari ini matahari telah tenggelam. Sinarnya yang selalu menyilaukan hingga kehangatan yang ditebarkan. Entah kapan dia akan kembali muncul dan bersinar kembali. Dia telah kehilangan segala kebahagiaan yang dahulu dia miliki. Kebersamaan dengan sahabat - sahabatnya bulan, bintang, planet, dan asteroid serta penduduk langit lainnya telah lama tak ia rasakan kembali. Hingga saat ini, dengan pemikirannya yang menganggap semua yang dia kenal tulus, dia justru terjebak dalam kekecewaan yang tak terselesaikan.

Andai kalian tahu, matahari itu sudah kehilangan kepercayaan dirinya. Untuk bertatapan dengan sahabat-sahabatnya dia tak mampu. Keceriaan dan kehangatan yang selalu menyelimuti dirinya dahulu telah hilang perlahan.Dia berusaha keluar, dia berusaha untuk bangkit, akan tetapi semua yang dahulu dia kenal seakan berubah menjadi musuh yang siap untuk mendorongnya dalam jurang gelap. Apa yang bisa dia lakukan?

Dia yang dahulu senang tersenyum, sekarang lebih banyak murung dan memalingkan wajah. Dia telah kehilangan teman bicaranya, teman berdiskusi, bertukar pikiran, perlahan. Dia sangat menyadari bahwa dia mulai kehilangan mereka lagi. Tapi, Matahari bukanlah Tuhan yang bisa mengikat hati hamba-Nya untuk tetap setia dan loyal hingga akhir hayatnya. Matahari tak bisa mengubah hati. Apa yang bisa dia lakukan selain menunggu mereka datang kembali atau datangnya pengganti. Iya, pengganti yang silih berganti. Yang membuat matahari semakin lama, semakin membenci keadaan ini.

Matahari selalu menyalahkan dirinya sendiri atas keadaannya. Dia tak ingin menyakiti temannya atau sahabatnya, itulah mengapa dia menjauhi mereka. Dia tidak menyukai kepura-puraan. Dia tersadar dari mimpi semunya, bahwa sekarang dia telah bangun dan menyadari semua kepalsuan yang dunia tawarkan. Kepedulian yang dahulu, semua itu adalah kepalsuan yang dikarenakan kebutuhan. Dia terjebak dalam suasana yang bukan untuknya. Apa yang bisa dilakukannya? Dia selalu sesak, setiap melihat mereka. Dia tak ingin menjauh, tapi, baginya itulah pilihan yang terbaik. Agar tidak saling menyakiti. Dia tak ingin menyakiti atau tersakiti, dia selalu diam dengan perlakuan orang lain terhadapnya dan mereka tak pernah tahu apa yang dirasakan oleh Matahari saat itu. Iya Matahari bukanlah Tuhan, dia tak dapat menghentikan segala kejadian yang menimpa dirinya. Apalagi yang bisa dia lakukan selain menerima dan diam.

Matahari sudah mengerti, ini bukanlah yang terbaik untuknya, ini adalah jalan yang harus dilaluinya. Dan dia selalu siap untuk kembali ditinggalkan oleh teman-teman barunya di Galaksi lain.


"Tak akan pernah mengerti seseorang terhadap perasaan orang lain, Mereka yang mengatakan,'Aku mengerti bagaimana perasaanmu', Mereka semua pembohong. Karena sejatinya mereka tidak mengerti dan tidak akan pernah mengerti"





Comments

Popular Posts